Senin, 17 November 2014

makalah aliran sitoplasma



Macam- macam aliran sitoplasma pada tumbuhan ada 2 arah yaitu:
i)    Sirkulasi    : Aliran lebih dari satu arah
ii)    Rotasi    : Aliran yang bergerak ke segala arah
Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik.
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin); dan perlindungan, misalnya adanya Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.

Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai umur yang memang telah ditentukan secara genetik. Sel-sel tersebut memang dalam perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati, yang memiliki fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan. Misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan bersifat mati secara khusus berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah ke daun.


Tangkai daun tanaman jarak
Sel-sel penyusun tangkai daun jarak berbentuk segi enam (heksagonal), kadang ditemukan sel berbentuk segi lima. Di dalamnya terdapat Kristal ca oksalat yang berbentuk bintang, yang menunjukkan bahwa sel tersebut adalah sel hidup.


Bawang merah Alium cepa
Sel bawang merah terlihat seperti papan-papan atau segi empat tidak beraturan yang disusun seperti batu bata. Memiliki sebuah inti sel yang terletak di tengah sel. Selain itu di di dalam bawang merah terdapat pigmen yang menyebabkan sel/jaringan berwarna merah (ada yang mengatakan bahwa pigmen tersebut adalah fikoeritrin, bagi saya hal tersebut masih kurang jelas, karena pigmen fikoeritrin biasanya terdapat dalam alga seperti pigmen yang lain; fikosantin, fikobilin dll, mungkin saja pigmen tersebut adalah golongan karotenoid).




Serat kapas Gossypium sp
sel kapas berbentuk memanjang seperti pita. Sel tersebut memiliki puntiran (torsi) di beberapa bagian, dan tidak memiliki organel-organel di dalam selnya, sehigga sel kapas merupakan sel mati. Sel tersebut termasuk jenis sel sklerenkim, yang berfungsi jaringan penguat pada tumbuhan.
Serat kapas tumbuh menutupi seluruh permukaan biji kapas. Dalam tiap-tiap buah terdapat 20 biji kapas atau lebih. Serat mulai tumbuh pada saat tanaman berbunga dan merupakan pemanjangan sebuah sel tunggal dari epidermis atau selaput luar biji. Sel membesar sampai diameter maksimum dan kemudian sel yang berbentuk silinder tersebut tumbuh yang mencapai panjang maksimum. Pada saat itu serat merupakan sel yang sangat panjang dengan dinding tipis yang menutup protoplesma dan inti. Pada saat yang sama dengan tumbuhnya serat, tumbuh juga serat-serat yang sangat pendek dan kasar yang disebut linter. Lima belas sampai delapan belas hari berikutnya mulai masa pendewasaan serat, dimana dinding sel makin tebal dengan terbentuknya lapisan-lapisan selulosa dibagian dalam dinding yang asli. Kapas banyak digunakan dalam industry tekstil.



Serat kapuk randu Ceiba pentandra
Sel kapuk randu seperti halnya sel kapas berbentuk memanjang, perbedaannya; pada sel kapuk tidak terdapat torsi, sehingga sel kapas hanya berupa lumen (rongga sel) yang dibatasi oleh dinding sel dengan lingkungan luar. Oleh karena itu sel kapuk mampu menyimpan udara sehingga baik digunakan sebagai bahan isolasi. Serat kapuk banyak digunakan sebagai bahan kasur atau bantal. Biasanya, kasur jika telah lama digunakan, maka sel-sel kapuknya akan terisi air yang berasal dari keringat kita, sehingga tidak empuk lagi. Oleh karena itu, kasur tersebut harus dijemur di bawah terik matahari, untuk menguapkan airnya, sehingga dapat dipakai kembali.

Serat kapuk berasal dari sel epidermis dari kulit buah. Sel-sel ini mulai tumbuh kira-kira 16 hari sesudah pembungaan, yaitu waktu pembelahan sel telur dan ada kepastian buah tidak rontok. Serat yang sudah tua membentuk lumen yang kosong berdinding tipis dan terisi udara serta tertutup pada kedua ujungnya. Dindingnya licin dan dilapisi lapisan lilin sehingga serat kapuk sangat ringan dan mempunyai kemampuan mengisolasi panas dan suara. Dinding serat kapuk licin dan tidak terpilin sehingga serat kapuk tidak dapat dipintal menjadi benang karena antara serat yang satu dengan yang lain tidak melekat menjadi satu.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5MwLl5uGWvg-O9HYVIGZ3Zt3Ps2V5FObCFtSLHQIt5ZSejc5fCAtU8xn1QzR2OiNd3hwcRJMlq8iwxeT_-N9yJW0dX2ObAI4gdIBPf0WsyWIt7jLMSp4s9AeWRQnwxFPs8FDeWl96Dieq/s400/kapok.JPG


Daun Hydrilla verticillata
Hydrilla adalah tumbuhan spermatophyta yang hidup di air, sehingga ia memiliki bentuk adaptasi yang berbeda dengan spermatophyta darat. Dinding selnya tebal untuk mencegah osmosis air yang dapat menyebabkan lisisnya sel. Sel hydrilla berbentuk segi empat beraturan yang tersusun seperti batu bata. Memiliki kloroplas dan klorofil yang terdapat di dalamnya. Pada daun hydrilla, dapat pula diamati proses aliran sitoplasma, yaitu pada bagian sel-sel penyusun ibu tulang daun yang memanjang di tengah-tengah daun. Pada hydrilla juga terdapat trikoma yang berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebih.

Aliran Sitoplasma dalam tumbuhan akan menggerakkan plastida melewati beberapa vakoula kesegala arah yang disebut dengan sirkulasi, aliran ini biasanya terdapat pada sel tumbuhan yang masih muda, karena pada tumbuhan muda, sel-sel masih dalam tahapan pertumbuhan dan perkembangan, sehingga masih membutuhkan bahan-bahan organik untuk sintesis komponen-komponen sel. Sedang aliran sitoplasma yang mengelilingi vakoula disebut aliran rotasi, terjadi pada sel tua, karena sel tua tidak terlalu banyak membutuhkan senyawa organik lagi, maka bahan organik tersebut dibawa ke vakuola untuk disimpan sebagai cadangan makanan, jika suatu saat tumbuhan membutuhkannya, misalnya dalam kondisi kekeringan atau kemarau.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxx5yPXAPD89fpR6CYAs_hkWWhx1pRRJ_8VvdvBxyOOoW1Ia-vEseHiQUDVUNflmUuSi5NR7n_78knb-8TNPiHOWdF8AqPD1wSusWAbhTfd7A9X7ANNIc71otj6QfgCre6AufwRgTVmCTe/s400/2007.01.17.52+Hydrilla+Verticillata+Leaf.40x.LF.7.jpg

Empulur ubi kayu Manihot esculenta

Sel penyusun empulur berbentuk segi enamd dan memiliki ruang antar sel yang besar. Sel tersebut bersifat mati karena hanya berupa ruang kosong. Sel empulur tersebut berasal dari jaringan parenkim yang sudah mati. Pada beberapa tumbuhan, sel empulur dapat berfungsi sebagai penyimpan air (teratai) dan penyimpan cadangan makanan (sagu).

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPf5e_d4HAEW7KrmuRDKz07LvVrIf6EqikAi4fephSgsJaXByXo29LQA1bDVy4Sl6ZVK_lfEErtqmGh-NcLXLV6Wwe_SI9UCbi2gfNVfVh0HPIotZfnGhXPpDZu5CQURHmSp5FkRnY5gfv/s400/f.JPG

Umbi kentang Solanum tuberosum 
Pada praktikum ini, yang di amati adalah amilum, bukan selnya. Pada praktikum, umbi kentang ditusuk-tusuk, menyebakan sel lisis, sehingga amilum keluar dan dapat diamati di bawah mikroskop. Amilum terdiri atas bagian lamella (garis pertumbuhan) yang pertumbuhannya berakhir pada suatu titik pertumbuhan yang disebut dengan hillum/hillus. Berdasarkan letak hillusnya, maka amilum dibedakan atas amilum konsentris (hillus di tengah) dan amilum eksentris (hillus di tepi).




KESIMPULAN
- Sel hidup adalah sel yang masih menunjukkan aktivitas kehidupan yang ditunjukkan dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik. Sedangkan sel mati hanya berpa ruang kosong yang dibatasi oleh dinding sel.
- Sel hidup antara lain pada tangkai tanaman jarak, umbi bawang merah, daun hydrilla, dan kentang sedangkan sel mati terdapat pada serat kapuk, kapas, dan empulur ubi kayu.
- Benda-benda ergastik pada sel antara lain amilum pada kentang yang berfungsi sebagai cadangan makanan, dan Kristal ca-oksalat.
Diposkan 19th March 2010 oleh monocotil

. DAFTAR PUSTAKA1. Anonim. 2008. Protein. (http://www.wikipedia.com) diakses tanggal 12 Oktober 2008.2. Sudarmaji, S, dkk. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty: Yogyakarta.3. Page, D.S. 1997. Prinsip-prinsip Biokimia. Erlangga: Jakarta.4. Santoso, H. 2008. Protein dan Enzim. (http://www.heruswn.teach- nology.com) diakses tanggal 12 Oktober 2008.5. Sloane, E. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.6. Anonim. 2007. Manfaat Protein dalam Kehidupan Sehari-hari. (http://www.blogger.com) diakses tanggal 12 Oktober 20087. Sudjadi, A. dan Rohman. 2004. Analisis Obat dan Makanan cetakan I. Yogyakarta: Yayasan Farmasi Indonesia.8. Apriyantono, A. dkk. 1989. Analisis Pangan. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Psat Antar Universitas Pangan dan Gizi IPB.9. Poedjiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit UI-Press.10. Kamal, M. 1991. Nutrisi Ternak Dasar. Laboratorium Makanan Ternak, Yogyakarta: UGM-Press
Anatomi Domba
Kerangka domba
Tengkorak (kranin). Bagian skeleton yang membentuk kerangka dasar kepala disebut kranium. Fungsi tengkorak yaitu sebagai pelindung otak, penyokong berbagai organ dan membentuk awal saluran sistema digestoria dan sistema respiratoria. Tengkorak terdiri dari nasal, mandibula, maksila, lakrima, coranoid process dan occipital. Atap bagian atas dibentuk oleh maksila dan premaksila, yang membentuk dentis dan oleh as palatina. Bagian ventrolateral, oral dilengkapi oleh mandibula. Mandibula berporos pada bagian as temporale, di depan lubang telinga. Semua dentis bagian bawah pada mandibula merupakan tempat perekatan otot yang berperan dalam proses pengunyahan dan penelanan (Frandson, 1992).
Ujung medial skapula bersendi dengan manubrium. Ujung lateral clavicula bersendi dengan acromion. Acromion adalah sudut di sebelah caudal dan dua sudut di sebelah cranial pada sudut cranial lateral dataran sendi, yang bersendi dengan humerus (Radiopoetro, 1991).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar