Senin, 17 November 2014

uji benedict



Uji Benedict dan Uji Iodium
BAB I
UJI BENEDICT DAN IODIUM

A. Landasan Teori
1. Uji Benedict
Larutan Fehling dan larutan Benedict adalah varian dari larutan yang secara ensensial sama. Keduanya mengandung ion-ion tembaga (II) yang dikompleks dalam sebuah larutan basa. Larutan Benedict mengandung ion-ion tembaga (II) yang membentuk kompleks dengan ion-ion sitrat dalam larutan natrium karbonat. Lagi-lagi, pengompleksan ion-ion tembaga (II) dapat mencegah terbentuknya sebuah endapan – kali ini endapan tembaga (II) karbonat.
Larutan benedict dapat dibuat dengan cara mencampurkan 173 g natrium sitrat dan 100 g Na2CO3 anhidrat ke dalam 800 ml air, aduk, lalu saring. lalu ke dalamnya tambahkan 17,3 g tembaga sulfat yang telah dilarutkan dalam 100 ml H20. volume total dibuat menjadi 1 liter degan penambahan air. pereaksi benedict siap digunakan.
Larutan Fehling dan larutan Benedict digunakan dengan cara yang sama. Beberapa tetes aldehid atau keton ditambahkan ke dalam reagen, dan campurannya dipanaskan secara perlahan dalam sebuah penangas air panas selama beberapa menit.
Keton Tidak ada perubahan warna pada larutan biru.
Aldehid Larutan biru menghasilkan sebuah endapan merah gelap dari tembaga(I) oksida.
Aldehid mereduksi ion tembaga(II) menjadi tembaga(I) oksida. Karena larutan bersifat basa, maka aldehid dengan sendirinya teroksidasi menjadi sebuah garam dari asam karboksilat yang sesuai.
Persamaan untuk reaksi-reaksi ini selalu disederhanakan untuk menghindari keharusan menuliskan ion tartrat atau sitrat pada kompleks tembaga dalam rumus struktur. Persamaan setengah-reaksi untuk larutan Fehling dan larutan Benedict bisa dituliskan sebagai:

Menggabungkan persamaan di atas dengan persamaan setengah reaksi untuk oksidasi aldehid pada kondisi basa yakni

akan menghasilkan persamaan lengkap:

(http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/oksidasi_aldehid_dan_keton/)
Molekul maltosa atau glukosa yang terlihat dari hasil positif pada uji benedict yang terbukti dengan terbentuknya warna merah bata pada tabung reaksi yang telah dipanaskan. Maltosa yang diuji dengan benedict memberikan warna merah bata, sedangkan amilum yang diuji dengan iod akan memberikan kompleks warna biru-ungu. Warna merah bata yang terbentuk disebabkan oleh maltosa dan glukosa memiliki gugus aldehid yang bebas sehingga dapat mereduksi ion-ion tembaga (Cu) yang terdapat pada larutan benedict menjadi Cu2O yang berwarna merah bata.
(http://rismakafiles.wordpress.com/2009/03/15/dialisis/)
Pada prinsipnya baik fehling, tollens maupun benedict digunakan untuk mengetahui apakah suatu gula merupakan gula pereduksi atau bukan (mempunyai gugus aldehida bebas). Reaksi Benedict akan menyebabkan larutan yang berwarna biru akan berubah menjadi orange atau kuning. Untuk mengetahui gula pereduksi yang mempunyai sifat reduksi lebih kuat, reaksi Fehling lebih jelas perubahan warnanya.
(http://www.chem-is-try.org/tanya_pakar/bagaimana_prinsip_kerja_reaksi_fehling_tollens_dan_benedict/)

2. Uji Iodium
Laut merupakan sumber utama iodium. Di daerah pantai, air dan tanah banyak mengandung iodium sehingga tanaman yang tumbuh di daerah pantai cukup mengandung iodium(Sunita Almatsier,2004:264). Iodium digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat atau tidak. Amilum salah satu kabohidrat terdiri atas dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa yaitu amilosa (kirakira 20-28%) dan sisanya amilopektin.
Amilosa adalah dari 250-300 unit D-glukosa yang terikat dengan ikatan α 1,4-glikosidik, jadi molekulnya merupakan rantai terbuka. Molekul amilo pektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas lebih dari 1000 unit glukosa. Butir-butir pati tidak larut dalam air dinggin tapi apabila suspensi dalam air dipanaskan maka akan terjadi suatu karutan koloid yag kental. Larutan koloid ini apabila diberi larutan iodium akan berwarna biru. Warna biru tersebut disebabkan oleh molekul amilosa yang terbentuk senyawa. (Anna Poedjiadi, 1994).Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidrat
Amilopektin dengan ioduim akan memberikan warna ungu dan menrah lembayunng. Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase. Dalam ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat dalam makanan kita. Oleh enzim amilase dirubah menjadi maltosa. (Anna Poedjiadi, 1994)
Larutan amilum yang ditempatkan dalam tabung reaksi kemudian ditambah larutan iodin(lugol) warnanya menjadi biru kehitaman. Setelah larutan tersebut dipanaskan warnanya menjadi kuning agak bening dengan uap berwarna biru. Setelah didinginkan kembali, warna larutan tersebut kembali menjadi biru kehitaman. Ketika larutan tersebut ditambah dengan larutan NaOH, warna biru menjadi hilang berubah menjadi kuning agak jingga. Na yang bersifat alkalis dapat mengikat iodin sehingga warna biru kehitaman menjadi hilang.
(http://www.forumsains.com/biologi-smu/lugol-biuret-benedict-dan-fehling/)

B. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum uji benedict dan uji iodium ialah:
Alat Bahan
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Penjepit tabung reaksi
4. Baki
5. Pemanas spirtus/Bunsen
6. Lempeng Porselin
7. Pipet tetes 1. Larutan Benedict
2. Larutan iodium
3. Larutan karbohidrat, diantaranya:
a. Larutan Susu
b. Larutan sagu
c. Larutan tepung beras
d. Larutan tepung tapioka
e. Larutan madu
f. Larutan gula

C. Cara kerja
1. Uji Benedict
a. Tambahkan 1 ml benedict ke dalam 20 tetes (1 ml) larutan karbohidrat yang akan diuji
b. Campurkan dan panaskan di atas api spirtus selama 5 menit
c. Dinginkan dan amati perubahan warna
2. Uji Iodium
a. Tambahkan 1 ml iodium ke dalam 20 tetes (1 ml) larutan karbohidrat yang akan diuji pada lempeng porselin
b. Bandingkan warna yang diperoleh dengan larutan iodiumnya sendiri




D. Hasil Pengamatan
1. Uji Benedict
No Larutan karbohidrat Sebelum di panaskan Sesudah dipanaskan
1 Larutan Susu

Larutan susu menjadi hijau setelah dipanaskan
2. Larutan Sagu









Berubah menjadi biru dan tidak ada endapan
3. Larutan Tepung Beras
Berubah menjadi biru bening terdapat endapan agak kuning
4. Larutan Tepung Tapioka
Berubah menjadi biru kehijauan dan tidak ad endapan
5. Larutan Madu

Berubah menjadi merah bata
6 Larutan Gula
Berubah menjadi warna biru kecokelatan


2. Uji Iodium
No Larutan karbohidrat Sesudah ditetesi iodium
1 Larutan Susu
Warna kuning, endapan warna kuning
2. Larutan Sagu
Benung, endapan warna Biru kehitaman
3. Larutan Tepung Beras
Bening kekuningan, endapan Warna hitam
4. Larutan Tepung Tapioka
Warna bening kekuningan Endapan hijau tua
5. Larutan Madu
Warna kuning kehijauan endapan warna kuning tua
6 Larutan Gula
Warna kuning
E. Pembahasan
1. Pertanyaan
a. Tuliskan bahan makanan yang cepat bereaksi pada uji benedict?
b. Mengapa terjadi reaksi warna yang tidak bersamaan pada uji benedict?
c. Setelah pemanasan 5 menit adakah bahan yang tidak bereaksi pada uji benedict ?
d. Samakah warna yang terbentuk untuk masing-masing larutan yang diuji pada uji benedict? Bila tidak sama mengapa?
e. Mengapa pada uji iodium menghasilkan warna yang berbeda?

2. Jawaban
a. Bahan makanan yang cepat bereaksi adalah larutan madu dan larutan susu.
b. Takaran dalam larutan karbohidrat yang diujikan memiliki konsentrasi gula yang berbeda beda. Larutan yang memiliki konsentrasi gula yang sangat tinggi akan lebih cepat berekasi dan menghasilkan endapan warna merah bata yang pekat pula salah satunya dalam larutan madu. Sedangkan larutan yang memiliki konsentrasi gula yang rendah akan lebih lama beraksi dalam menghasilkan endapan warna merah batanya. Hal ini disebabkan prinsip kerja benedict akan menghasilkan warna merah bata pada larutan yang di dalamnya terkandung glukosa. Tinggi rendahnya glukosa yang terkandung akan mempengaruhi pada kecepatan reaksi kerja benedict.
c. Tidak ada bahan yang tidak bereaksi pada uji benedict. Alasannya karena dalam setiap larutan karbohidrat yang telah diujikan diatas memiliki gugus glukosa yang berbeda.
d. Tidak sama, karena endapan tersebut tergantung pada konsentrasi karbohidrat dari masing-masing larutan yang diuji tersebut. Jadi dapat disimpulkan semakin tinggi konsentrasi gula dalam larutan semakin gelap pula warna endapan yang dihasilkannya.
e. Warna yang berbeda-beda ini dikarenakan kandungan amilosa yang terkandung dalam larutan. Larutan yang memiliki kandungan amilosa yang sangat banyak akan menghasilkan warna biru kehitaman. Hal ini sesuai dengan prinsip kerja iodium yang akan menghasilkan warna biru kehitaman apabila dalam larutan tersebut terkandung amilosa. Larutan yang memiliki kandungan glukosa yang sangat banyak akan menghasilkan warna yang lebih cerah yaitu warna merah bata.

F. Kesimpulan
Dari praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam uji benedict semakin tinggi konsentrasi gula dalam larutan semakin gelap pula warna endapan yang dihasilkannya.
Sedangkan dalam uji iodium akan menghasilkan warna biru kehitaman apabila dalam larutan tersebut terkandung amilosa.

KEBUTUHAN, PERANAN DAN KEKURANGAN IODIUM DALAM TUBUH

1 KomentarPosted by Emel Seran pada 16 Juli 2011

Nutrisi yang diperlukan oleh tubuh terbagi menjadi dua golongan besar yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien merupakan nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang besar sedangkan mikronutrien diperlukan dalam jumlah sedikit.
Setiap mikronutrien, walaupun jumlah sedikit tetapi harus ada karena memainkan peran yang sangat penting dalam tubuh. Salah satu mikronutrien sangat diperlukan oleh tubuh yaitu iodium.
Fungsi iodium di dalam tubuh yaitu memaksimalkan kerja kelenjar tiroid (kelenjar gondok) dalam pembentukan hormon tiroid. Hormon tiroid di bedakan menjadi dua jenis yaitu : tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Kedua hormon ini berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh, merangsang jaringan tubuh untuk memproduksi protein dan energi dari oksigen dan makanan.
Produksi hormon tiroid oleh kelenjar koloid diatur oleh hipotalmus dan kelenjarpituitary atau kelenjar hipofise yang berada di otak agar tidak boleh lebih ataupun tidak boleh kurang. Jika kadar hormon tiroid dalam tubuh rendah, kelenjar pituitarymemproduksi thyroid stimulating hormone (TSH) yang merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi lebih banyak hormon tiroid. Begitupun sebaliknya, jika kadar hormon tiroid dalam darah telah memadai, kelenjar pituitary akan mengurangi produksi hormon TSH. Hormon TSH inilah yang kemudian dialirkan melalui darah menuju kelenjar tiroid untuk memproduksi dan melepaskan hormon tiroid (T3 dan T4).

Sumber Iodium
Bahan makanan dari laut seperti ganggang laut dan ikan laut mengandung iodium yang lebih banyak. Namun karena tidak semua orang mengkonsumsi makanan dari laut, maka untuk masyarakat daerah pedalaman dan pegunungan mempunyai pasokan iodium yang kurang. Pemakaian garam beriodium secara teratur akan memberikan suplai iodium yang dibutuhkan oleh tubuh. Kebutuhan iodium akan meningkat pada anak-anak remaja dan wanita hamil. Kebutuhan iodium sesuai umur setiap hari berbeda-beda, sebagai berikut:
· 50 mikrogram untuk bayi (12 bulan pertama)
· 90 mikrogram untuk anak (usia 2-6 tahun)
· 120 mikrogram untuk anak usia sekolah (usia 7-12 tahun)
· 150 mikrogram untuk dewasa (diatas usia 12 tahun)
· 200 mikrogram untuk ibu hamil

Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
Tubuh manusia tidak dapat memproduksi iodium. Oleh sebab itu, diperlukan penambahan iodium dari luar. Walaupun iodium telah tersedia dalam beberapa bahan makanan, namun seringkali iodium tersebut hilang waktu proses pengolahan bahan makanan itu sendiri. Oleh sebab itu, pemerintah telah melakukan tiga macam strategi untuk menurunkan jumlah penderita GAKI yakni:
1) Memberikan suplemen kapsul minyak beriodium
2) Program iodisasi garam dan
3) Diversifikasi konsumsi pangan sumber iodium.

Pemberikan suplemen kapsul minyak beriodium merupakan program jangka pendek yang sangat mahal biayanya, sehingga tidak mungkin diterapkan secara nasional dan berkesinambungan. Sedangkan program iodisasi yaitu penambahan KIO3 ke dalam garam konsumsi yang biasa disebut garam beriodium.
Berdasarkan standar nasional indonesia (SNI) garam yang dikonsumsi harus mengandung 30-60 ppm KIO3. Walaupun demikian beberapa merk garam iodium, pada kemasan tertulis mengandung iodium, dalam hal ini KIO3, tetapi kenyataannya iodium yang dikandung tidak mencapai standar SNI, bahkan ada beberapa jenis garam yang tidak mengandung KIO3 sama sekali.
Oleh sebab itu, perlu berhati-hati dalam pemilihan garam beriodium. Hal ini telah dibuktikan sendiri oleh pemiliki blog ini, namun merk garam tersebut tidak disebutkan di sini. Oleh sebab itu, untuk memenuhi kebutuhan iodium diharapkan jangan hanya melalui garam beriodium tetapi juga melalui suplemen kapsul minyak beriodium.
Kekurangan iodium di dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit gondok. Namun penyakit yang disebabkan akibat kekurangan iodium sangat banyak yakni untuk orang dewasa kekurangan iodium dapat menyebabkan produktivitas menurun, cepat lelah dan rambut dan kuku menipis serta rapuh. Pada anak-anak menyebabkan kreatisme atau kerdil, pertumbuhan otak terlambat. Untuk ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, prematur, bayi lahir dalam keadaan mati dan kreatin atau memiliki kelainan, misalnya perkembagan mental dan gangguan pada beberapa syaraf seperti syaraf pendengaran dan syaraf otak.


“AMILUM”
          Amilum merupakan bahan cadangan yang paling menonjol pada tumbuh-tumbuhan .Pada umumnya amilum ini terdapat sebagai butiran yang dapat berwujud bola,lensa atau telur dan mempunyai struktur berlapis yang jelas.Amilum tumbuh-tumbuhan tersusun dari kedua glukosa yaitu amilosa (15-27) dan amilopektin.Jenis-jenis amilum ini berbagai sumber menunjukkan perbedaan nyata mengenai percabangan,derajat polimerasi dan sifat-sifat lain.
(Hansca.2009:104)
‘’PENYUSUN AMILUM’’
            Amilum adalah polimer dari Glukosa . Pada tumbuh-tumbuhan Amilum tersusun dari bahan glukan yaitu Amilosa yang terdiri dari rantai-rantai beberapa ratus unit glukosa (disebut juga redido ) yang linier dan tak bercabang,dapat larut dalam air panas tanpa pengembangan dan bertanggung jawab untuk warna khas biru iodium.Dan yang kedua adalah amilopektin terdiri dari rantai-rantai bercabang,dapat larut dalam air .Dalam rantai-rantai yang bercabang banyak dapat mengembang dalam air dan dalam pemanasan terbentuk lem amilum ,dengan iod amilopektin berwarna lembayung atau coklat.
           Hewan penyimpan kelebihan glukosa dengan mempolimerisasikannya untuk membentuk glikogen struktur glikogen sama dengan struktur amilopektin ,tetapi cabangnnya pada glikogen lebih pendek dan lebih banyak.
(samudra.2007.http://www.google.com.acc.in.05)
“ZAT TERGOLONG AMILUM”
            Golongan karbohidrat (amilum) antara lain : Gula,tepung dan selulosa berasal dari tumbuhan.Molekul karbohidrat tersusun dari unsur-unsur karbon (C) ,hydrogen (H),dan oksigen (O).Sesuai dengan kekompleksan susunan dan jumlah molekulnya ,karbohidrat yang terdapat dalam makanan dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu :

1.      monosakarida (karbohidrat yang terdiri atas satu gugus gula) contohnya :
- Glukosa
-Glaktosa
-Manosa.
2.      Disakarida(karbohidrat yang terdiri atas 2 gugus gula) contohnya :
-Sukrosa
-laktosa
-maltosa
3.      Polisakarida( karbohidrat yang terdiri atas lebih dari sepuluh gugus gula),contohnya:
-Amilum
-selulosa
-glikogen

(Team,teaching.2010:121-124)
            Glukosa terutama yang terdapat dalam tubuh (darah) ,sangat penting digunakan sebagai bhan bakar untuk menghasilkan energy.Dalam keadaan normal,seseorang mempunyai 70 sampai 100 mg glukosa per 100ml darah.Hipergoukemia adalah keadaan dimana kadar glukosa darah lebih  tinggi dari pada normal sedangkan hipoglikogen adalah keadaan dimana kadar glukosa lebih rendah dibandingkan normal.
            Karbohidrat memiliki peranan yang sangat penting dalam tubuh kita.Di dalam memecahkan pati kedalam glukosa ,sehingga tubuh dapat membakar untuk energy.Jika kita memakan-makanan yang sehat,maka kita akan mendapatkan sebagai besar energi, karbohidrat(amilum) juga berfungsi untuk member rasa kenyang.Karbohidrat (amilum) mengandung glukosa,sehingga terciptanya rasa kenyang .Di Indonesia makanan utama ialah makanan yang banyak mengandung karbohidrat (amilum) seperti Nasi,jagung,umbi-umbian dan sebagainya.
(Roger.2005: 92-93)
“PROSES PENYERAPAN KARBOHIDRAT DI DALAM TUBUH”
            Karbohidrat terdapat dalam beras,jagung,gandum,kentangg,umbi-umbian ,dan madu.Karbohidrat digunakan sebagai sumber energy bagi tubuh kita.Ssetiap 1 gr karbohidrat dapat menghasilkan energy sekitar 4 kalori.Jika kita konversikan 1 kalori = 4,2 joule ,maka 1 gram karbohidrat menghasilkan energy sebesar 16,8 joule.
            Selama proses pencernaan ,karbohidrat akan di pecah menjadi molekul gula sederhana seperti glukosa,bentuk gula sederhana inilah yang diserap oleh tubuh.Jika manusia mengonsumsi karbohidrat melebihi kebutuhan energi ,maka karbohidrat akan disimpan dalam bentuk glikogen dan lemak.Glikogen akan disimmpan dihati dan di otot .Lemak akan disimpan di sekitar perut,ginjal dan dibawah kulit.Lemak ini berfungsi sebagai cadangan energy.Jika seseorang kekurangan karbohidrat maka menyebabkan badan menjadi lemah,lesu,kurus,,semangat melakukan aktivitas menurun dan daya tahan tubuh juga akan ikut menurun.


   Reaksi antara larutan tepung berwarna jernih dengan iodium yang berwarna kecoklatan dapat diamati, yaitu menghasilkan warna biru. Jika ditambahkan vitamin C dalam larutan tersebut, maka iodium akan bereaksi dengan vitamin C membentuk zat kimia lain yang tidak berwarna.
      Di dalam percobaan reaksi kimia antara iodium, dengan tepung dan Vitamin C yang telah dilakukan banyak sekali yangg perlu dibahas diantaranya : Air yang dimasukkan kedalam suatu benda contohnya gelas ½ air putih dimasukkan kedalam gelas kemudian air itu dicampur dengan kira-kira seperempat sendok makan maka air itu mengalami perubahan warna yaitu menjadi putih keabu-abuan, setelah itu dicampur lagi dengan tetesan iodium, kurang lebih 4 ( empat ) tetes, air itu berubah lagi warnanya lagi menjadi ungu kemerahan, yang terakhir air yang sudah dicampur dengan berbagai campuran yang seperti dijelaskan diatas ditambahkan lagi dengan satu tablet vitamin C yang sudah ditumbuk sehingga berubah lagi warnanya menjadi bening ( tidak memiliki warna  )
      Begitu selesai dicampur dengan tiga macam campuran yaitu tepung, iodium, dan satu tablet vitamin C, campuran itu didiamkan beberapa menit sehingga dia mengalami pengendapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar